Analisa menggunakan general principles & 8 Golden Rules Interface


Analisa menggunakan general principles & 8 Golden Rules Interface

Case : www.lazada.co.id


Analisa Website lazada menggunakan general principles.
Pada website e-commerce lazada mengandung  general principles. Berikut 16 prinsip yang ditemukan dalam website lazada

1.       Accessibility terdapat prinsip accessibility dikarenakan pada website ini dapat diakses disemua kalangan dari orang dewasa hingga remaja. jika ingin melakukan belanja online. Dan pada website ini mudah dipahami dari segi Bahasa serta penggunaan dan telah terstruktur dalam pembagian menu tampilan.



2.       Aesthetically, Dilihat dari segi warna pada website ini tidak menggunakan warna yang mencolok. Terkadang ada user yang pusing melihat tampilan sebuah website yang megggunakan warna mencolok. Dan dari segi penggambaran secara 3 dimensi telah dilakukan pada bagian menu “ brand by categori”. Dan untuk menu pengelompokkan telah sesuai. Contohnya pada menu “elektronik” telah dikelompokkan sesuai kelompoknya.






3.       Availability, Menu-menu utama telah di tersedia disetiap kategori pada saat mengakses website ini. Dan ketika user ingin memilih kategori tersebut dapat menampilkan halaman link baru sesuai jenis kategori yang dipilih.


4.       Clarity, Dari segi tampilan untuk bagian menu, ikon, serta tulisan sudah jelas dalam penggunaannya. Membuat user lebih memahami bagaimana cara penggunaan dari tiap menu atau fungsi yang akan digunakan.





5.       Compatibility, konten pada website lazada sudah memenuhi kebutuhan user yang ingin melakukan belanja online, seperti halnya pada saat ingin melakukan pembayaran, user harus melakukan pengisian data pengiriman lalu memilih metode pembayaran yang ingin dipilih oleh user.



User Compatibility, merupakan suatu konten yang biasa di akses/dikunjungi setiap user untuk memilih produk kemudian user melakukan pengisian data seperti melakukan pemesanan dan memilih pembayaran yang akan di lakukan seperti pengisian data kemudian nanti akan diarahkan ke menu pembayaran melalui rekening atau bisa langsung bayar ditempat.






Product Compability , Setiap harinya terdapat produk yang baru yang tertera di awal menu lazada.co.id. Dan produknya mempunyai diskon yang memungkinkan user bisa tertarik pada produk tersebut.



6.       Configurability , memberikan fasilitas kepada user untuk dapat melakukan konfigurasi aplikasi, seperti yang terdapat di tampilan pada menu lacak pemesanan.


7.       Consistency, Setiap menu pada lazada.co.id sangat familiar dengan desain logonya dan menu-menu yang dapat dikenali oleh user. Sehingga user mampu memprediksi apa yang akan terjadi apabila user menggunakan menu-menu tersebut.







8.       Control, Ketika salahsatu menu terdapat notice yang memperingatkan kepada user atau biasanya diberi warna merah untuk menandakan bahwa menu tersebut adalah peringatan.



9.       Directness, dapat dilihat pada saat user memilih barang yang ingin dibeli. Jika user ingin melakukan belanja lagi, aksi yang dilakukan user dengan memilih belanjaan sebelumnya akan masuk ke dalam ikon yang bergambar troli belanjaan.

10.   Efficiency






11.   Familiarity, terdapat beberapa fitur yang serupa seperti halnya fitur yang bergambar troli hamper disemua e-commerce memiliki fitur ini.

12.   Flexibility

13.   Forgiveness, di website lazada menyediakan autosave barang belanjaan yang telah dipilih user. Jadi jika user ingin berbelanja lebih dari satu, barang belanjaan sebelumnya sudah masuk ke dalam troli belanjaan. Jika ingin melakukan pembayaran dilain waktu, barang belanjaan si user masih tersimpan dalam troli belanjaan. Ini memudahkan user, yang memiliki sifat yang cenderung pelupa.


  











14.   Immersion, untuk dari segi user interface website ini terlalu biasa dibandingkan dengan e-commerce yang lainnya. Sehingga tidak menyebabkan si user fokus terhadap pada sistem tersebut. Jika membuat ketagihan itu melainkan adanya promo/diskon besar-besaran yang disediakan oleh pedangang yang ingin menjual itemnya.



15.   Obviousness, pada website ini sudah dirancang dengan system yang mempermudah user untuk mengaksesnya. Hampir kebanyakan user pemula sudah mengerti dengan kerja sistem website lazada ini. Karena dari tampilan menu utama, pengelompokkan menu/kategori, bahkan sampai tentang cara pembayaran, pusat panduan pun telah tersedia menu tersebut. Jadi memudahkan user pemula menggunakan sistem ini.


16.   Operability, sistem ini sudah di design untuk disemua kalangan. Baik pria maupun wanita. Bahkan anak sekolah dasar saja sudah ada yang bisa menggunakan website ini. Karena website ini di design untuk mempermudah user, terlebih kepada pemula.



8 Golden Rules Interface Design

1. Consistency
Konsistensi yang diaplikasikan pada halaman-halaman yang ada pada website lazada.co.id tetap memiliki tampilan yang serupa, hal ini menjaga kekonsitensian halaman dan membuat nyaman user sebagai costumer lazada.co.id tetap nyaman mengakses halaman halaman yang ada pada lazada. Disini kita komparasikan tampilan halaman utama website lazada dengan halaman display produk. Pada hal ini tampilan header dan footer dari kedua halaman terlihat sama, penggunaan font yang serupa.

Gambar 1.0 Halaman Utama Lazada


Gambar 1.0 Halaman Produk
2.  Shortcut
Pada hal ini website lazada telah memberikan shortcut yang baik untuk user atau customer mempermudah mengakses suatu informasi yang diinginkan nya. Contoh dari ini adalah icon troli
   yang salah satu fungsinya yaitu dengan cepat customer mengakses barang apa saja yang dia telah pilih dan beli, tanpa harus lagi customer mengakses halaman produk dan mengecek apakah produk tersebutlah yang akan ia beli atau bukan.

3. Feedback
Feedback yang diberikan system website lazada kepada customer yang akan mengakses halaman sangat baik, contohnya yaitu ketika saya akan menambahkan suatu produk kedalam wishlist saya  hal ini menandakan item yang saya pilih tadi telah berhasil menambahkan satu produk kedalam kategori wishlist saya sebagai customer.


 system merespon dengan menampilkan

4.Rules Design dialogs to yield closure
Pada sistem ini sudah memiliki rules design dialogs to yield closure. Dapat dilihat pada saat ingin melakukan pembayaran user dapat memilih metode pembayaran. Ketika sudah memilih metode pembayaran, user akan mendapatkan kode pembayaran jika user memilih untuk melakukan pembayaran melalui transfer,indomaret, alfamart dsb. Rincian pemesanan pun dapat dicetak.

 










5. Prevent Error
Penanganan error yang ada di halaman website lazada disini baik, hal ini berguna untuk meminimalisir kesalahan yang dibuat oleh user dalam melakukan suatu aksi. Dalam contoh disini pada form pembayaran melalui credit card semua field harus terisi dengan jelas.

6. Reversible Actions
Pada hal reversible actions ini berarti customer dapat membatalkan actions yang terlanjur dia pilih, dalam hal ini dalam case website lazada yaitu customer dapat membatalkan pemesanan barang yang terlanjur ia pesan Karena sesuatu hal





Action system apabila terjadi pembatalan pemesanan.

7. Put User In Control
Dalam hal ini User telah diberikan tampilan sedemikian rupa tanpa bisa mengubah preferensi halaman menurut dia sendiri, dan website lazada tidak dapat memenuhi hal ini, Karena lazada hanya memprioritaskan usernya hanya berdasarkan kenyamanan berbelanja.


8. Reduce Short term memory load
Dalam hal ini halman lazada menampilkan dengan user friendly dan mampu dioperasikan dengan baik dengan siapapun.
Tuesday 12 September 2017
Posted by Naufal Al Farisi

How To Develop and be a Startup Founder

Startup adalah perusahaan rintisan dari awal yang bertujuan untuk membangun sebuah usahaha baru untuk meringankan atau men solve masalah suatu kalangan atau khalayak luas. Dan pada pembangunan startup diiringi oleh penggunaaan aplikasi, sesuai dengan kehidupan kita sekarang yang serba menggunakan teknologi, pastinya kita juga akan memanfaatkan teknologi ini untuk mempermudah customer yang akan memakai layanan kita. Sebuah startup yang berkembang, dinilai dengan bagaimana ia mampu men-“troubleshooting” sutu masalah atau memecahkan suatu masalah yang ia hadapi pada kasus yang akan ia pecahkan, dengan inovasi yang ia bawa, apakah hal itu dapat memenuhi atau memperbaiki masalah yang ia hadapi ataukah ia tidak dapat?. Langkah pertama untuk menjadi sebuah founder startup adalah temukan sebuah masalah, tapi “focus on solution, don’t a problem” karena disini kita dituntut untuk menjadi pemecah masalah atau troubleshooter, jadi berfikir apakah solusi yang akan saya bawa tepat untuk studi masalah yang akan saya hadapi dan itu sebagai realisasi bahwa solusi yang saya bawa itu mampu menyelesaikan masalah yang ada. Langkah kedua adalah jangan berfikir kamu itu dibutuhkan oleh orang-orang dan produk yang kamu ciptakan itu keren, karena belum tentu apa yang kamu ciptakan itu berguna dan bermanfaat bagi orang yang membutuhkan. Pastikan apakah target marketing kamu benar-benar tepat dan dapat menjadi probem solving bagi orang banyak. Karena sia-sia kamu menciptakan suatu produk kalua target marketing kamu salah, dan startup yang kamu buat itu useless. Patahkan ekspektasi mu bahwa membangun sebuah startup itu adalah hal yang mudah dan keren, tidak. Karena pasti banyak halangan dan rintangan yang mesti kamu lalui untuk mampu membangun startup dan meraih kesuksesan dengan startup yang kamu akan bangun, pasti ada pengorbanan yang akan dilaui, jika kamu tidak mampu berkorban demi sesuatu maka jangan lakukan, artinya jangan lakukan sesuatu dengan setengah-setengah, berkorbanlah dengan visi yang akan kamu capai bukan uang, harus “take a risk” dengan sesuatu yang akan dihadapi nanti nya. Saya akan mengutip perkataan dari kak Alamanda Shantika yaitu “idea is cheap, execution is the key” arti disini bahwa kamu harus act dan bergerak karena kallau yang kamu fikirkan tidak direalisasikan atau diusahakan, maka hal itu tidak akan menjadi kenyataan.  Kamu harus tahu bahwa kamu membangun startup atas dasar kamu mencintai hal itu dan ingin memecahkan masalah yang akan kamu jadikan kasus. Dan yang terakhir adalah kamu harus tahu goal atau tujuan dari kamu membangun startup itu apa, kembali lagi ke poin awal jika kamu memiliki sebuah ide maka kamu harus tahu apa goal dari sebuah usaha itu. Jangan membuat startup semata-mata hal itu adalah hal yang keren dan menghasilkan banyak uang. 
Monday 14 November 2016
Posted by Naufal Al Farisi






















Tuesday 17 May 2016
Posted by Naufal Al Farisi
Unduh Adobe Flash player Unduh Adobe Flash player

Popular Post

Hari Ini Anda Pengunjung Ke-

Labels

Tips (5) Cyber (2) Japan (2) JKT48 (1) Software (1)

Blog Archive

- Copyright © Mbribik -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Undetected41 -